Kamis, 17 Mei 2012

Penalaran

Jumat, 16 Desember 2011

Tugas Metode Riset Minggu ke 5

Nama : Ken Adi S
NPM : 12209770
dosen : prihantoro

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari penelitian melalui pembahasan dari bab – bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut :
1. Biaya promosi yang telah dikeluarkan PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi Cirebon Cabang Sukabumi. Setiap tahunnya Biaya Promosi mengalami kenaikan. Hasil perhitungan prosentase kenaikan dengan menggunakan tahun 2002 sebagai tahun dasar maka dapat disimpulkan pada tahun 2003 terjadi kenaikan biaya promosi sebesar 2.61 %, dan pada tahun 2004 terjadi kenaikan biaya promosi sebesar 14.50 %, pada tahun 2005 biaya promosi naik menjadi 33.77 %, serta pada tahun 2006 terjadi kenaikan biaya promosi sebesar 79.37 %.
2. Volume penjualan genteng mengalami kenaikan dalam setiap tahunnya, dari hasil perhitungan dengan melihat persentase dan menggunakan tahun 2002 sebagai tahun dasar, maka dapat disimpulkan pada tahun 2003 terjadi kenaikan volume penjualan sebesar 19,82 %, tahun 2004 naik menjadi 80,02 %, tahun 2005 naik menjadi 99,03 %, dan pada tahun 2006 volume penjualan genteng naik sebesar 108,28 %.
3. Pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan genteng, dihitung dengan analisis statistik. Dari hasil perhitungan maka hubungan antara variabel X (Biaya Promosi) dan Y (volume penjualan) sebesar r = 0,782 hasil tersebut menunjukan semakin tinggi nilai X (Biaya Promosi), maka akan semakin besar pula Y (volume penjualan), kemudian dihitung seberapa besar pengaruh Biaya Promosi terhadap volume penjualan dengan menggunakan Koefisien Determinasi yaitu KD = (0,782)2 x 100 % = 0.6121 artinya bahwa nilai rata – rata volume penjualan sebesar 61.21 % ditentukan oleh biaya promosi yang telah dikeluarkan perusahaan. Dan dari persamaan regresi diperoleh hasil Y = 46.761+ 0,921(x). Persamaan tersebut menunjukan bahwa apabila Biaya Promosi dinaikan sebesar Rp.1, maka akan mempengaruhi kenaikan volume penjualan sebesar 0,921 unit hal ini terlihat dari nilai b yang Positif

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dari pembahasan di atas, maka penulis mengusulkan saran – saran yang mungkin berguna sebagai berikut :
1. Dalam menetapkan biaya promosi sebaiknya perusahaan juga mempertimbangkan kondisi internal dan exsternal perusahaan, serta harus juga mempertimbangkan bentuk, mutu barang, dan kekuatan persaingan.
2. Dalam meningkatkan volume penjualan perusahaan tidak hanya berfokus kepada promosi saja. Tapi juga harus mempertimbangkan unsur harga dan unsur bauran pemasaran lainnya
3. Pengaruh Biaya promosi terhadap volume penjualan sebesar 61.22 % menunjukan bahwa kegiatan promosi mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan penjualan tetapi unsur – unsur bauran pemasaran yang lain juga harus dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Tugas Metode Riset Minggu ke 4

Nama : Ken Adi S
NPM : 12209770
dosen : prihantoro

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL PENELITIAN
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Pada mulanya PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi, hanya merupakan home industri yang pola pengerjaannya masih menggunakan peralatan yang sederhana. Namun berkat ketekunan pimpinan dalam menjalankan usahanya, maka secara bertahap perusahaan menunjukan perkembangan yang semakin meningkat.
PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi mulai merintis usahanya pada tanggal 1 oktober 1979 oleh Bapak Haji Parta Taher, dimana pada saat itu, masih bersifat usaha perorangan yang kepengurusannya keluarga, dengan jumlah tenaga kerja yang masih sedikit. Hasil produksinya pada saat itu diberi nama “Maher” yaitu nama dari pendiri perusahaan.
Dengan ketekunan dan keuletan dalam menjalankan usahanya secara bertahap perusahaan ini mengalami perkembangan. Pada tahun 1991 perusahaan menambah areal usaha, sebagai areal untuk bahan baku yang berupa tanah liat yaitu didaerah Kasokandel Km 3 Jatiwangi, yang sekaligus sebagai kantor cabang II. Sedangkan Pabrik atau kantor pusat maher I terletak di jalan Sukaraja Cibentar Jatiwangi Majalengka Cirebon.
PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi genteng dan sekaligus menjadi merek dagang dari produk yang dihasilkannya.Dalam perkembangan selanjutnya pada tahun 1991 perusahaan ini mendapat pengukuhan akta pendirian PT. Maher Perdana Jatiwangi. Kemudian dalam perkembangannya perusahaan mendaftarkan merk dan lambang perusahaan ke Direktorat Hak Patent dan hak cipta tertanggal 29 Januari 1991 No. 16, dan Keputusan Menteri Kehakiman RI, tertanggal 29 Mei 1993 No. C2-4003 HT. 01.01 Th 1993. Selain itu dari Pemerintah Daerah Tingkat II Majalengka No.04/P/1993/PT, sehingga saat ini menjadi PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi.
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam setiap kegiatan atau usaha yang melibatkan banyak orang, maka organisasi merupakan salah satu penunjang lancarnya usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi yang baik dan jelas pembagian tanggung jawab masing – masing bagian akan memberikan efisiensi dan efektivitas masing – masing unsur organisasi tersebut.
Pada mulanya PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi mempunyai struktur organisasi yang sederhana, tetapi dengan semakin berkembangnya maka struktur organisasi yang digunakan oleh perusahaan ini menggunakan struktur yang lebih lengkap, yaitu struktur organisasi fungsional.
Adapun struktur organisasi PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi adalah sebagi berikut :


















Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi
Adapun Tugas – tugas dan fungsi masing – masing bagian adalah sebagai berikut :
1. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris merupakan para pemilik saham yang mempunyai wewenang dalam memberikan pertimbangan guna menentukan kibijakan perusahaan dan hubungan dengan direktur mengenai tugas dan tanggung jawab.
2. Direktur Utama
Direktur Utama merupakan pimpinan yang berkewajiban menentukan kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, dan sebagai penanggungjawab aras segala masalah yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
3. Direktur Pemasaran
Bagian pemasaran bertanggung jawab kepada Direktur Utama kontinuitas penjualan dan pengembangannya, serta mengkoordinir bagian yang menjadi bawahannya. Sedangkan tugas direktur pemasaran adalah sebagai berikut :
- Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pemasaran
- Mengadakan penelitian dan pengembangan pasar
- Mengatur dan menetapkan strategi promosi, penjualan dan penyalurannya
- Memberikan informasi kepada bagian produksi tentang kemungkinan diadakannya pengembangan produk
- Mengadakan pengendalian terhadap kegiatan pemasaran.
4. Direktur Produksi
Direktur Produksi bertanggung jawab atas segala kelancaran pekerjaan yang berkaitan dengan proses produksi kepada Direktur Utama. Adapaun yang menjadi tugas Direktur Produksi adalah sebagai berikut :
- Merencanakan dan melaksanakan kegiatan produksi secara efisien dan ekonomis
- Menyusun rencana kerja proses produksi
- Mengatur serta menetapkan jenis serta jumlah barang yang akan diproduksi
- Mengatur dan mengawasi jalannya proses produksi
- Bertanggung jawab menyusun laporan kegiatan produksi
- Membuat daftar stok bahan baku dan barang hasil produksi
5. Direktur Keuangan
Direktur keuangan bertanggung jawab atas segala pekerjaan yang berhubungan dengan masalah keuangan kepada pimpinan perusahaan, adapun yang menjadi tugas kepala bagian keuangan adalah sebagai berikut :
- Mengatur dan mengawasi penyelenggaraan pembukuan dan keluar masuknya uang.
- Menyelenggarakan pembuatan dan persiapan laporan kegiatan operasi perusahaan
- Menyelenggarakan aktivitas di bidang akuntansi
- Mengatur dan menyelenggarakan pemasukan dan pengeluaran dan pemasukan keuangan perusahaan.
4.1.3 Proses Produksi
Sifat dari produksi genteng pada umumnya sangat dipengaruhi oleh faktor iklim . Pada musim penghujan biasanya kapasitas produksi menurun. Hal ini dikarenakan sifat dari genteng itu sendiri yang memerlukan sinar matahari dalam proses produksinya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memproduksi genteng dan nok supaya hasil yang dicapai dapat memenuhi standart. Adapun tahapan dalam proses produksi genteng pada PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi adalah sebagai berikut
1. Tahap pertama adalah penyediaan bahan baku berupa tanah liat yang banyak mengandung minyak dan zat besi. Penyediaan bahan baku dilakukan setahun sekali, yaitu ketika musim kemarau. Tanah galian ini kemudian di timbun ditempat penampungan.
2. Tanah yangsudah ditimbun kemudian dimasukan kedalam mesin penghancur tanah samapai halus.
3. Tanah yang sudah halus kemudian dicampur dengan pasir hitam dalam mesin pemgaduk dengan perbandingan 10 : 1 dari sini akan menghasilkan luluh atau adonan.
4. Adonan didiamkan selama kurang lebih 24 jam, kemudian diolah kembali dengan mencampurkan semen merah dengan perbandingan yang sama. Pengolahan dilakukan dengan mesin penggiling, yang kemudian menghasilkan empleng yang sudah dipotong – potong
5. Potongan empleng yang sudah didiamlkan selama 1 – 2 hari diolesi dengan minyak pelumas, kemudian dimasukakan kedalam mesin pencetak sesuai dengan jenis genteng . Pencetakan dilakukan pada mesin press dan setelah itu didiamkan dulu pada rak penyimpanan selama 2 – 3 hari, kemudian dijemur selama 1 hari
6. Setelah genteng kering kemudian dimasukan kedalam ruangan di dalam oven pembakaran dan dibakar selama 12 jam
4.1.4 Produk
Ada dua macam produk genteng yang dihasilkan perusahaan yaitu Natural dan Glazuur, sedangkan jenisnya adalah sebagai berikut :
1. Genteng Kodok
2. Genteng Plentong
3. Genteng Vlams
4. Genteng Fossano
5. Genteng Mardional
6. Genteng Turbo
7. Genteng morando


4.1.5 Pemasaran
Pemasaran genteng dilakukan di kator pusat PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi, dan di beberapa kantor perwakilan yang ada di Jakarta, Bandung, Cianjur, Sukabumi, Bogor, Semarang, dan Surabaya
PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi Cirebon dalam memasarkan produknya memakai saluran distribusi langsung yaitu pembeli dapat membeli langsung kepabrik, dan tidak langsung. Yaitu dari produsen tidak langsung kepembeli tetapi melalui perantara. Penjualan ini dilakukan melalui agen – agen atau pasar – pasar sebagai perantara.

4.2. Pembahasan
4.2.1 Biaya Promosi pada PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi Cirebon Cabang Sukabumi
Promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran, yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan serta mampu menyerap laba dari produk yang ditawarkan kepada konsumen dalam jangka panjang.
Anggaran Promosi yang tersedia merupakan faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan dan sasaran yang ingin dicapai. Perusahaan yang menganggarkan dana yang lebih besar pada kegiatan promosinya tentu saja akan lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang hanya mempunyai sumber dana lebih terbatas.
Adapun strategi promosi dan biaya yang telah dikeluarkan oleh PT. Genteng Maher Perdana dalam pemasaran produknya adalah dengan mengkombinasikan variabel – variabel promosi yang ada dalam bauran promosi yaitu sebagai berikut :
1. Advertising (Periklanan)
Perusahaan membuat kebijakan untuk memasang iklan pada surat kabar dan majalah bertujuan agar konsumen dapat secara cepat menerima informasi bahwa PT. Genteng Maher Perdana memproduksi berbagai jenis genteng dengan kualitas yang baik. Adapun biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk iklan pada surat kabar dan majalah selama kurun waktu 2002 sampai dengan 2006 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Biaya Advertising
Tahun Biaya Majalah Biaya Koran Jumlah Biaya Iklan
2002 Rp. 50.817.527 Rp. 33.878.351 Rp. 84.695.878
2003 Rp. 52.143.896 Rp. 34.762.598 Rp. 86.906.494
2004 Rp. 58.187.580 Rp. 38.791.720 Rp. 96.979.299
2005 Rp. 67.978.919 Rp. 45.319.279 Rp. 113.298.198
2006 Rp. 91.153.061 Rp. 60.768.708 Rp. 151.921.769

Sumber data PT. Genteng Maher Perdana Cabang Sukabumi tahun 2002-2004
2. Personal Selling (Penjualan Tatap Muka)
Dalam melakukan promosi PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi, juga menggunakan penjualan tatap muka dengan para konsumen atau kontraktor serta dengan para perantara. Adapun biaya yang di keluarkan oleh Perusahaan selama kurun waktu 2002 sampai dengan tahun 2006 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2 Biaya Personal Selling
Tahun Biaya Personal Selling
2002 56.463.919
2003 57.937.663
2004 64.652.866
2005 75.532.132
2006 101.281.179
Sumber data PT. Genteng Maher Perdana Cabang Sukabumi tahun 2002-2006
3. Publisitas
Publisitas merupakan salah satu alat promosi yang penting dan ditujukan untuk membangun opini masyarakat dalam rangka memelihara, meningkatkan dan melindungi citra perusahaan dan produknya. Promosi dengan menggunakan Publisitas pada perusahaan dilakukan sebagai pelengkap guna membantu kegiatan promosi lainnya, dengan bentuk memberikan sumbangan – sumbangan atas nama perusahaan. Adapun biaya yang telah dikeluarkan perusahaan untuk publikasi pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2006 adalah sebagai berikut :
Tabel. 4.3 Biaya Publisitas
Tahun Biaya Publisitas
2002 Rp. 46.582.733
2003 Rp. 47.798.572
2004 Rp. 53.338.615
2005 Rp. 62.314.009
2006 Rp. 83.556.973
Sumber data PT. Genteng Maher Perdana Cabang Sukabumi Th. 2002-2006


4. Sales Promotion (Promosi Penjualan)
Promosi penjualan merupakan suatu kegiatan penjualan yang bersifat jangka pendek dan tidak berulang serta tidak rutin yang ditujukan untuk mendorong dan mempercepat respon pasar, adapun bentuk promosi penjualan yang dilakukan perusahaan adalah dengan mengadakan pameran serta pemberian contoh secara cuma – cuma dan pemajangan di tempat tempat pembelian. Adapun biaya untuk promosi penjualan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4 Biaya Promosi Penjualan
Tahun Biaya Promosi Penjualan
2002 Rp. 38.113.145
2003 Rp. 39.107.922
2004 Rp. 43.640.685
2005 Rp. 50.984.189
2006 Rp. 68.364.796
Sumber data PT. Genteng Maher Perdana Cabang Sukabumi tahun 2002-2006
Berdasarkan Variabel – variabel dari Promosi di atas maka penulis akan menyajikan data mengenai jumlah total biaya promosi yang telah dikeluarkan oleh PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi selama kurun waktu 5 tahun yaitu dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2006, sebagai berikut
Tabel 4.1 Biaya Promosi PT. Genteng Maher Perdana Cabang Sukabumi
Tahun Biaya Promosi
2002 Rp. 225.855.675
2003 Rp. 241.750.650
2004 Rp. 258.611.465
2005 Rp. 302.128.528
2006 Rp. 405.124.717
Sumber data PT. Genteng Maher Perdana Cabang Sukabumi tahun 2002-2006
Berdasarkan data biaya promosi yang telah dikeluarkan PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi Cirebon Cabang Sukabumi. Setiap tahunnya Biaya Promosi mengalami kenaikan. Hasil perhitungan prosentase kenaikan dengan menggunakan tahun 2002 sebagai tahun dasar maka dapat disimpulkan pada tahun 2003 terjadi kenaikan biaya promosi sebesar 7.04 %, dan pada tahun 2004 terjadi kenaikan biaya promosi sebesar 14.50 %, pada tahun 2005 biaya promosi naik menjadi 33.77 %, serta pada tahun 2006 terjadi kenaikan biaya promosi sebesar 79.37 %.
4.2.2 Volume Penjualan pada PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi Cirebon Cabang Sukabumi
Volume penjualan adalah jumlah benda – benda yang terjual selama jangka waktu tertentu. Adapun volume penjualan PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi selama kurun waktu 5 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2
Volume Penjualan PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi Cirebon Cabang Sukabumi
Tahun Jumlah Genteng
2002 2.950.113
2003 3.152.108
2004 5.511.152
2005 5.952.131
2006 6.092.211
Sumber data PT. Genteng Maher Perdana Cabang Sukabumi tahun 2002-2006
Berdasarkan data penjualan di atas, penjualan produk genteng mengalami kenaikan dalam setiap tahunnya, dari hasil perhitungan dengan melihat persentase dan menggunakan tahun 2002 sebagai tahun dasar, maka dapat disimpulkan pada tahun 2003 terjadi kenaikan volume penjualan sebesar 6,85 %, tahun 2004 naik menjadi 86,81 %, tahun 2005 naik menjadi 101,76 %, dan pada tahun 2006 volume penjualan genteng naik sebesar 106,51 %. Dapat disimpulkan bahwa volume penjualan pada PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi Cirebon Cabang Sukabumi mengalami kenaikan setiap tahunnya.
4.2.3 Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan Pada PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi Cirebon Cabang Sukabumi
Dalam mengukur pengaruh Biaya Promosi terhadap volume penjualan dihitung dengan menggunakan analisa statistik :
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tehnik analisis regresi dan korelasi serta Koefeisien Determinasi untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel.
Koefisien korelasi digunakan untuk mengukur besarnya konstribusi dan hubungan X (Biaya Promosi) terhadap Y ( Volume Penjualan) yaitu dengan menggunakan analisa korelasi Product Moment.
Berdasarkan hasil perhitungan (terlampir) dengan bantuan Program S.P.S.S, maka diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel X (Biaya Promosi) dan Y (volume penjualan ) sebesar r = 0,754 koefisien korelasi yang hasilnya positif berarti menunjukan semakin tinggi nilai X (Biaya Promosi), maka akan semakin besar pula Y (volume penjualan), maka hipotesis yang menyatakan “makin tinggi nilai X, makin tinggi Y korelasi (+) Ha diterima. Dan korelasi yang menyatakan “makin tinggi nilai X, makin rendah nilai Y”(-) Ho ditolak.
Setelah mengetahui sifat dan derajat hubungan antara Biaya Promosi dan volume penjualan kemudian akan dihitung seberapa besar pengaruh Biaya Promosi terhadap volume penjualan dengan menggunakan Koefisien Determinasi yaitu KD = (0,754)2 x 100 % = 0.5699 artinya bahwa nilai rata – rata volume penjualan sebesar 56.99 % ditentukan oleh biaya promosi yang telah dikeluarkan perusahaan, adapun sisanya sebesar 43.01 % dipengaruhi oleh faktor lain yaitu unsur harga, konsumen dan unsur produk
Dari hasil perhitungan dengan bantuan program SPSS diperoleh hasil persamaan regresi antara Biaya Promosi dan Volume Penjualan sebagai berikut :
Y = 74429.002 + 0,016(x).
Persamaan tersebut menunjukan bahwa apabila Biaya Promosi dinaikan sebesar Rp.1, maka akan mempengaruhi Kenaikan Volume Penjualan sebesar 0,016 unit hal ini terlihat dari nilai b yang Positif, dan sebaliknya, apabila Biaya Promosi dikurangi sebesar Rp.1, maka akan menurunkan Volume penjualan sebesar 0,016 unit

Tugas Metode Riset Minggu ke 3

Nama : Ken Adi S
NPM : 12209770
dosen : prihantoro

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian merupakan suatu bentuk pendekatan yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan langkah – langkah praktis terhadap suatu obyek yang menjadi permasalahan. Adapun desain penelitian yang penulis gunakan adalah metode asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, dimana pendekatan ini memberikan suatu gambaran permasalahan untuk mencari hubungan antara variable X (Biaya Promosi) dengan variable Y (Volume Penjualan). Disini penulis lebih menitikberatkan pada interaksi atas perubahan masing-masing variable, dapat digambarkan sebagai berikut :




Gambar 3.1 Rancangan Penelitian
Variabel X merupakan variabel independen. Dimana yang menjadi variable X pada penelitian ini adalah biaya promosi Sedangkan untuk variable Y terikat atau dependennya adalah volume penjualan
Mengingat penelitian menyangkut tentang Biaya Promosi dan berkaitan dengan perusahaan, maka akan berdampak pada terbatasnya data yang diperoleh dari perusahaan yang akan diteliti.
Kurun waktu 5 tahun periode siklus Laporan Biaya Promosi dan laporan volume penjualan perusahaan cukup memberikan gambaran tentang biaya promosi perusahaan dalam perkembangannya, karena laporan tersebut merupakan data historis.
Laporan biaya promosi dan laporan volume penjualan selama kurun waktu 5 tahun, merupakan alat ukur perbandingan yang dihitung.

3.2 Variabel Penelitian dan Operasional Variabel
3.2.1 Variabel Penelitian
Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan
Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data Biaya Promosi yang terdiri dari biaya Advertising, Sales Promotion, Personal selling, publicity, yang merupakan variable X dan Laporan Penjualan yang merupakan data Volume Penjualan sebagai variabel Y
Variable X yaitu biaya promosi diambil dari total biaya promosi yang dikeluarkan perusahaan PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi Cirebon Cabang Sukabumi. Sedangkan varibel Y, yaitu volume penjualan adalah jumlah benda – benda yang terjual selama jangka waktu tertentu.



3.2.2 Operasional Variabel Penelitian
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala Ukur
Biaya Promosi
1. Periklanan
2. Personal Selling
3. Publisitas
4. Promosi Penjualan 5. Biaya Periklanan
6. Biaya Personal selling
7. Biaya Publisitas
8. Biaya Promosi Persentase
Volume Penjualan 9. Konsumen
10. Produsen

11. Daya beli
12. Harga Persentase

3.3 Jenis dan Tehnik Pengumpulan Data
3.3.1 Jenis Data
Jenis data yang dianalisa adalah data Biaya Promosi dan Volume Penjualan dari tahun 2002 s.d 2006. untuk memudahkan dalam analisa datanya penulis mengorientasikan pada data Biaya Promosi selama Kurun Waktu 5 tahun, yang terdiri dari biaya Periklanan, Biaya personal Selling, dan biaya Publisitas, serta biaya Promosi Penjualan.
3.3.2 Tehnik Pengumpulan Data
Adapun tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa tehnik sebagai berikut :
1. Metode Observasi yaitu cara untuk memperoleh data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap obyek penelitian. Antara lain :
13. Meneliti data Biaya Promosi dan data penjualan
14. Mengamati Tujuan dan sasaran promosi perusahaan
15. Membandingkan tehnik, prosedur serta proses Biaya Promosi dalam kaitanya dengan Volume penjualan.
2. Metode wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara secara langsung terhadap nara sumber.
3. Metode Studi Kepustakaan yaitu cara untuk memperoleh teori-teori dan konsep-konsep dengan mengadakan penelaahan terhadap literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.4 Tehnik Analisa Data
Tehnik analisa data bertujuan untuk menyederhanakan data sehingga lebih dimengerti. Langkah awal yang dilakukan penulis adalah mengorganisasikan data menghitung dengan alat ukur yang relevan secara kuantitatif (matematis), dan kemudian hasilnya diinterpertasikan sehingga data menjadi lebih mudah dan berarti.
Biaya Promosi (variabel X) diambil dari data laporan Biaya Promosi, dan volume penjualan (Variabel Y) diambil dari data Laporan Penjualan. Sedangkan tekhnik analisa yang digunakan adalah tekhnik analisa statistik dengan menggunakan analisis Regresi, Analisis Korelasi dan Koefisien Determinasi sebagai berikut :
1. Korelasi
Analisa korelasi bertujuan untuk mengemukakan ada atau tidaknya hubungan diantara variabel yang diteliti, dan apabila terdapat hubungan maka dapat diketahui seberapa erat hubungan tersebut.
Sedangkan rumus yang digunakan untuk menghitung hubungan antara variabel X dan Y adalah rumus Pearson korelasi product moment yaitu
xy
rxy=
 x2 . y2
Dan Rumus :
N∑XY – (∑X) (∑Y)
rxy =
√ [ N∑X2 – (X)2] [N∑Y2 - (Y)2]

Koefisien korelasi nilai r menunjukan hubungan antara variabel independen biaya promosi (X ) dengan variabel dependen Volume penjualan (Y).
Penggunaan rumus ini dipakai peneliti karena :
- Tidak usah mencari ( X - ) dan (Y - ) yang berarti menambah langkah
- Hasil pengurangan ( X - ) dan (Y - ) pada umumnya merupakan bilangan pecahan sehingga walaupun merupakan bilangan kecil, tetapi dituliskan dalam pecahan desimal yang terdiri dari dua sampai empat angka dibelakang koma.
- Rumus ini dapat langsung dihitung dengan kalkulator
- Jika harus menggunakan tabel, hanya membuat 5 kolom nilai yang terdiri dari X, Y, X2, Y2 dan XY.
Untuk dapat memberikan interprestasi terhadap hasil koefisien korelasi, maka dapat digunakan pedoman menurut Sugiyono yang dijelaskan melalui tabel dibawah ini :
Tabel 3.2 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi
Terhadap koefisien korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000 Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat

2. Koefisien Determinasi
Koefesien determinasi merupakan alat analisa yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara variabel independen biaya promosi (X) dengan variabel dependen volume penjualan (Y). Dengan rumus :
KD = r 2 x 100 %.
3. Regresi
Analisa regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen atau kriteria dapat diprediksikan melalui variabel independent atau prediktor, secara individual.
Korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Setiap regresi pasti ada korelasinya, tetapi korelasi belum tentu dilanjutkan dengan regresi. Korelasi yang tidak dilanjutkan dengan regresi adalah korelasi diantara dua variabel yang tidak mempunyai hubungan.
Dampak dari analisis regresi juga dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik atau menurunnya variabel dependen yang dapat dilakukan melalui menaikan dan menurunkan keadaan variabel independen, atau untuk meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen dan atau sebaliknya.
Regresi didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal antara variabel independent dengan variabel dependen. Adapun persamaan umum regresi adalah :
Y = a + b (x)
Keterangan :
Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi
X = Subyek pada variabel yang mempunyai nilai tertentu
3.4.1 Hipotesis Statistik
Sesuai dengan hipotesis penelitian di atas maka hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah :
Ha : ρ ≠ 0 Terdapat pengaruh antara Biaya Promosi dan volume penjualan Jika biaya promosi makin tinggi maka volume penjualan akan meningkat
Ho : ρ = 0 Tidak terdapat pengaruh antara Biaya Promosi dan Volume penjualan jika biaya promosi makin tinggi maka volume penjualan akan menurun

Tugas Metode Riset Minggu ke 2

Nama : Ken Adi S
NPM : 12209770
dosen : prihantoro

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Manajemen Pemasaran
2.1.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan perusahaan untuk berkembang dan mendapat laba. Pemasaran merupakan aktivitas yang biasa dilakukan setiap orang dalam hidupnya, setiap organisasi, baik bisnis maupun non bisnis juga tidak terlepas dari aktivitas pemasaran
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian pemasaran yang dikemukakan oleh beberapa ahli yang kelihatannya berbeda tapi sebenarnya sama. Perbedaan ini disebabkan karena mereka meninjau pemasaran dari segi yang berbeda-beda. Ada yang menitikberatkan pada segi fungsi, segi produknya, segi kelembagaannya, segi manajemennya dan ada pula yang menitikberatkan dari semua segi tersebut sebagai suatu sistem.
Pemasaran berasal dari kata pasar (market). Pasar merupakan tempat dimana penjual dan pembeli melakukan pertukaran barang, penawaran dan pertukaran barang tersebut dapat dikatakan pemasaran.
Hal ini sesuai dengan pengertian pemasaran menurut Djaslim Saladin (2003:1) yang mendefinisikan pemasaran sebagai “Suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetukan harga, promosi dan mendistribusikan barang – barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan”.
Dan dalam bukunya yang lain Djaslim Saladin (2001:2) menyatakan bahwa : “Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dari individu dan kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran barang tersebut”.
Dan menurut Radiosunu (1993:2) pengertian pemasaran adalah “kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran”.
Sedangkan menurut Philip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran edisi ke sebelas yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (2005 : 4) menyatakan bahwa “Pemasaran membahas pengidentifikasian dan pemenuhan kebutuhan sosial dan manusiawi atau secara singkat dapat dikatakan memenuhi kebutuhan dengan mendapatkan laba”.
Berdasarkan pengertian pemasaran di atas pemasaran dapat diartikan, sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan menditribusikan barang dan jasa kepada kelompok pembeli. Jadi, pemasaran merupakan suatu interaksi yang berusaha untuk menciptakan hubungan pertukaran,. tetapi pemasaran bukanlah merupakan suatu cara yang sederhana sekedar untuk menghasilkan penjualan.
2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran
Tujuan manajemen pemasaran adalah mempengaruhi tingkat, jangkauan waktu, komposisi permintaan, sehingga membantu organisasi dalam mencapai sasarannya. Tujuan manajemen pemasaran tidak hanya menawarkan barang yang sesuai dengan keinginan pasar, dan menggunakan penetapan harga yang efektif, komunikasi dan distribusi untuk memberi informasi, mempengaruhi dan melayani pasarnya. Tetapi lebih luas dari itu, tugas manajemen pemasaran adalah mengatur tingkat dan sifat permintaan dengan cara membantu organisasi dalam mencapai tujuannya.
Kegiatan pemasaran timbul apabila manusia memutuskan, memuaskan kebutuhan dan keinginannya dengan cara tertentu yaitu yang disebut dengan pertukaran, karena pertukaran merupakan salah satu cara untuk mendapatkan produk untuk memenuhi kebutuhan.
Hal ini sesuai dengan pengertian manajemen pemasaran menurut Philip Kotler dalam buku karangan Djaslim Saladin (2000 : 8 ) adalah “Marketing management is the procces of planning and executing the conception, pricing promotion, and distribution of ideals, goods, and services to create axchages that satisfy individual and organization goals”.
Sedangkan menurut Djaslim Saladin (2003:3) pengertian manajemen pemasaran adalah “Analisis, perencanaan, penerapan dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi”.
Sedangkan menurut Radiosunu (1993:3) manajemen pemasaran adalah “penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program – program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dijadikan sasaran, dengan maksud untuk mencapai objective organisasi pemasaran”.
Dari beberapa pengertian manajemen pemasaran diatas, manajemen pemasaran dapat diartikan, suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dibidang pemasaran untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan.

2.2 Pengertian Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel dari bauran pemasaran yang sangat penting, yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk atau jasanya. Tanpa promosi keberadaan produk kurang mendapat perhatian dari konsumen atau bahkan konsumen tidak tahu sama sekali mengenai produk tersebut.
Hal ini sesuai dengan pengertian promosi menurut Djaslim saladin (2003 : 123) yaitu “suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut”.
Sedangkan menurut Buchari Alma (1992:153) Promosi adalah “ kegiatan untuk menyampaikan informasi, berkomunikasi, dan menyakinkan masyarakat terhadap sesuatu”.
Dari kedua pengertian promosi di atas dapat diartikan bahwa promosi merupakan komunikasi informasi antara penjual dan pembeli yang bertujuan untuk menyampaikan informasi, berkomunikasi, dan menyakinkan masyarakat terhadap sesuatu barang.Promosi merupakansalah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran dan sering dikatakan sebagai “proses berlanjut”. Ini disebabkan karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan.
2.2.1 Tujuan Promosi
Promosi yang dilakukan oleh perusahaan berarti perusahan tersebut melakukan komunikasi dengan sasaran pasarnya, dengan tujuan agar pembeli menaruh minat dan bersedia membeli produk yang ditawarkan. Promosi ini sangat penting untuk kelancaran penjualan, sebab tanpa promosi konsumen tidak mengetahui produk tersebut.
Adapun yang menjadi tujuan dari promosi adalah :
1. Modifikasi Tingkah laku
Orang-orang yang melakukan komunikasi itu mempunyai beberapa alasan, antara lain : mencari kesenangan, mencari bantuan, memberi informasi, mengemukakan ide dan pendapat. Sedangkan promosi dari segi lain, berusaha merubah tingkah laku, dan memperkuat tingkah laku yang ada.
2. Memberi Tahu
Kegiatan promosi ini dapat ditujukan untuk memberitahu pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informasi umumnya lebih sesuai dilakukan pada awal dari siklus kehidupan produk. Sebagian orang tidak akan membeli barang atau jasa sebelum mereka mengetahui produk tersebut dan apa faedahnya.
3. Membujuk
Promosi yang bersifat membujuk ini biasanya diarahkan untuk mendorong pembeli. Dalam promosi yang bersifat membujuk ini seringkali perusahaan tidak ingin memperoleh tanggapan secepatnya, tetapi lebih mengutamakan untuk menciptakan kesan positif. Hal ini dimaksudkan agar dapat memberikan pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli. Promosi yang bersifat persuasif ini akan menjadi dominan bila produk yang bersangkutan dalam siklus kehidupannya mulai memasuki tahap pertumbuhan.
4. Mengingatkan
Kegiatan yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk mempertahankan merk produksi di hati masyarakat dan perlu dilakukan selama tahap kedewasaan didalam siklus kehidupan produk. Ini berarti perusahaan berusaha untuk paling tidak mempertahankan pembeli yang ada.
2.2.2 Pengertian Bauran Promosi
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan merupakan kombinsi antara variabel-variabel yang ada didalam bauran promosi. Variabel-variabel tersebut meliputi periklanan, personal selling, publisitas dan promosi penjualan. Sehingga perlu adanya pengkombinasian variabel-variabel tersebut agar dapat membantu perusahaan dalam memasarkan produknya.
Adapun definisi dari bauran promosi adalah sebagai berikut Bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.
Suatu perusahaan didalam menentukan alat-alat promosi harus memperhatikan komponen-komponen yang ada di dalam bauran promosi yang terdiri dari 4 komponen, Djaslim Saladin (2006 : 128) yaitu :
1. Advertising (Periklanan)
Periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi menenai gagasan, barang, atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Periklanan merupakan salah satu dari empat alat penting yang digunakan suatu perusahaan untuk melancarkan komunikasi persuasif terhadap pembeli dan masyarakat. Komunikasi persuasif ini ditujukan untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan.
Tujuan periklanan yang terutama adalah menjual atau meningkatkan penjualan barang, jasa atau ide. Adanya kegiatan periklanan sering mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera, meskipun banyak pula penjualan yang baru terjadi pada waktu mendatang. Dengan demikian secara umum dapat dikatakan tujuan periklanan adalah untuk meningkatkan penjualan yang menguntungkan.
2. Personal Selling (Penjualan Tatap Muka)
Dalam personal selling terjadi interaksi secara langsung, saling bertemu muka antara pembeli dan penjual. Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat individual dan dua arah, sehingga penjual dapat langsung memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan dan kesukaan pembeli. Penyampaian berita atau percakapan yang mereka lakukan sangat fleksibel karena dapat menyesuaikan dengan situasi yang ada.
3. Publisitas (Publikasi)
Publisitas merupakan bagian dari fungsi yang lebih luas, yaitu hubungan masyarakat dan meliputi usaha-uasaha untuk menciptakan dan mempertahankan hubungan yang menguntungkan antara organisasi dengn masyarakat dan juga dengan calon pembeli.Sedangkan definisi dari publisitas adalah sejumlah informasi tentang seseorang, barang atau organisasi yang disebarkan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut baiya atau tanpa pengawasan dari sponsor.
4. Sales Promotion (Promosi Penjualan)
Promosi penjualan merupakan kegiatan promosi selain periklanan, personal selling, maupun publisitas. Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam promosi penjualan antara lain : Peragaan , pertunjukan pameran, demontrasi dan sebagainya,. Biasanya kegiatan ini dilakukan bersama-sama dengan kegiatan promosi lain dan biayanya relatif lebih murah dibandingkan periklanan dan personal selling. Selain itu promosi penjualan juga lebih fleksibel karena dapat dilakukan setiap saat dengan biaya yang tersedia dan dimana saja.
5. Direct Marketing
Direct Marketing adalah suatu sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media periklanan untuk respon yang terukur dan atau transaksi dimanapun.
6. Point of Purchase Communication
Point of Purchase Communication adalah segala bentuk komunikasi yang diberikan oleh perusahaan dengan tujuan mempengaruhi keputusan konsumen.
2.2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bauran promosi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi menurut Djaslim Saladin ( 2006 : 129) bauran promosi. Faktor-faktor tersebut adalah
1. Jumlah dana yang digunakan untuk promosi
Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor penting yang mempengaruhi bauran promosi. Perusahaan yang memiliki dana lebih besar, kegiatan promosinya akan lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang hanya mempunyai sumber dana lebih terbatas.
2. Sifat pasar
Beberapa macam sifat pasar yang mempengaruhi bauran promosi ini meliputi :
- Luas pasar secara geografis
Perusahaan yang hanya memiliki pasar lokal sering mengadakan kegiatan promosi yang berbeda dengan perusahaan yang memiliki pasar nasional atau internasional. Bagi perusahaan yang memiliki pasar lokal mungkin sudah cukup menggunakan personal selling saja, tetapi bagi perusahaan yang mempunyai pasar nasional paling tidak harus menggunakan periklanan.
- Konsentrasi pasar
Konsentrasi pasar ini apat mempengaruhi strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan terhadap : jumlah calon pembeli, jumlah pembeli potensial yang macamnya berbeda-beda dan konsentrasi secara nasional. Perusahaan yang hanya memusatkan penjualannya pada satu kelompok pembeli saja, maka pengguna alat promosinya akan berbeda pada semua kelompok pembeli.
- Macam pembeli
Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan juga dipengaruhi oleh obyek atau sasaran dalam kampanye penjualannya, apakah pembeli industri, konsumen rumah tangga atau pembeli lainnya. Sering perantara pedagang ikut menentukan atau ambil bagian dalam pelaksanaan program promosi perusahaan.
3. Jenis produk
Strategi promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan dipengaruhi oleh jenis produknya, apakah barang konsumsi atau industri. Periklanan sangat penting didalam pemasaran barang konsumsi terutama untuk barang konvenien karena memerlukan saluran distribusi yang luas dan kurang penting didalam pemasaran barang industri. Sedangkan personal selling sangat penting didalam pemasaran barang industri terutama barang industri, barang instalasi atau barang yang berharga cukup tinggi dan kurang penting didalam pemasaran barang konsumen.

2.3 Volume Penjualan
2.3.1 Pengertian Penjualan
Pengertian penjualan menurut Sutanto (1999:9) adalah “usaha yang dilakukan oleh manusia untuk menyampaikan barang kebutuhan yang dihasilkannya kepada mereka yang membutuhkan dengan imbalan uang menurut harga yang telah disepakati”
Dan Menurut Phlip Kotler yang dialih bahasakan oleh Benyamin molan (2005:21) penjualan adalah “ menjual lebih banyak barang kepada lebih banyak orang untuk membeli suatu barang yang ditawarkan perusahaan yang bertujuan untuk memperoleh laba”.
Sedangkan pengertian penjualan menurut Lim Tanujaya (2004:9) adalah suatu konsep yang berupaya menyakinkan konsumen untuk membeli suatu produk “
Berdasarkan kedua pengertian penjualan di atas dapat diartikan bahwa penjualan adalah usaha kegiatan menyampaikan barang kebutuhan yang dihasilkan produsen kekonsumen dengan harga yang telah disepakati yang bertujuan mengarahkan pembeli untuk membeli produk.
2.3.2 Pengertian Volume Penjualan
Pengertian volume penjualan menurut Wiens Anorga (1993 :213) menyatakan bahwa “Volume Penjualan jumlah yang dipandang dari hubungan biaya dalam perusahaan dapat memperkirakan target unit penjualan untuk memperoleh laba yang ditentukan”.
Sedangkan pengertian penjualan menurut Basu Swastha (1998;197) yaitu “suatu studi mendalam dalam penjualan bersih dari laporan rugi laba perusahaan (laporan operasional”.
Dan pengertian penjualan menurut Winardi (1995;500) adalah “jumlah benda – benda yang terjual selama jangka waktu tertentu”
Dari beberapa pengertian volume penjualan di atas dapat diartikan bahwa volume penjualan adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dari barang yang terjual yang didapat dari penjualan bersih yang didapat dari laporan rugi laba perusahaan.
2.3.3 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan
Pada umumnya ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penjualan, menurut Sutanto (1999:21) yaitu sebagai berikut :
1. Produsen
Pihak produsen mempengaruhi penjualan yaitu dalam hal menghasilkan barang dan menentukan harga diantaranya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan harga.
2. Pihak konsumen dapat mempengeruhi penjualan yaitu karena hal-hal sebagai berikut :
- Daya Beli
Daya beli mempengaruhi penjualan yaitu karena apabila daya beli konsumen meningkat maka penjualan juga akan meningkat. Akan tetapi kenaikan daya beli akan menyebabkan perusahaan akan menaikan harga barang-barang produksinya karena tenaga kerja perusahaan meminta kenaikan upah. Sedangkan apabila daya beli konsumen menurun, maka penjualan akan mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan harga tidak sebanding dengan biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan.
- Selera Konsumen
Perubahan selera konsumen dapat mempengaruhi penjualan karena apabila selera konsumen berubah kemungkinan konsumen tersebut akan pindah kepada produk lain akibatnya penjualan menurun.
3. Fakfor-faktor diluar Produsen dan Konsumen
Faktor-faktor diluar produsen dan konsumen yang mempengaruhi penjualan adalah :
- Adanya peraturan pemerintah yang menyangkut perdagangan, perpajakan, kebijakan moneter dan sebagainya
- peranan pedagang besar, misalnya menimbun barang dalam waktu tertentu sehingga mempengaruhi penjualan
- kondisi politik yang tidak stabil, misalnya peperangan, bencana alam, dan huru-hara

2.4 Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan
Menurut Djaslim Saladin (2003:3) Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan, pada dasarnya diharapkan dapat membuat penjualan menjadi meningkat. Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan suatu promosi. Perusahaan yang memiliki dana lebih besar, kegiatan promosinya akan lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang hanya mempunyai sumber dana yang lebih terbatas.
Sedangkan volume penjualan menurut Winardi (1995;500) adalah jumlah benda - benda yang dihasilkan dari hubungan antara biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan target penjualan untuk mencapai tujuan perusahaan, yang terdiri atas produsen, konsumen dan keadaan lain diluar produsen dan konsumen. Dari pihak produsen bisa mempengaruhi penjualan meliputi harga , biaya tenaga kerja, dan biaya lainnya. Sedangkan dari konsumen faktor yang mempengaruhi penjualan daya beli dan selera pasar. Sedangkan faktor diluar konsumen dan produsen yang mempengaruhi penjualan adalah adanya peraturan pemerintah yang menyangkut perdagangan dan kebijakan moneter
Jadi dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya biaya promosi yang dikeluarkan perusahaan akan berdampak terhadap volume penjualan. Atau apabila biaya promosi yang dikeluarkan besar maka akan berdampak terhadap meningkatnya volume penjualan

PENDAHULUAN

Nama : Ken Adi S
NPM : 12209770
dosen : prihantoro

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Semakin tingginya tingkat persaingan di bisnis lokal maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif agar mampu memenangkan persaingan di bisnis global..
Pesaing yang dihadapi sebuah industri tidak lagi datang dari kawasan atau wilayah geografis setempat, tetapi raksasa global dari mancanegara hadir untuk saling berebut pasar. Setiap industri mengalami globalisasi yang dipicu oleh 4 faktor utama yaitu Cutomers, Cost, Country, dan Competition.
Pada saat ini banyak bermunculan perusahaan – perusahaan yang beragam bentuk usahanya, yang menandakan bahwa dunia usaha semakin maju. Dalam mengembangkan usahanya suatu perusahaan harus juga memperhatikan unsur – unsur penting dalam manajemen pemasaran yang terdiri dari produk, harga, distribusi, dan promosi
Pemasaran umumnya dilihat sebagai tugas menciptakan, mempromosikan, serta menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen.
Pemasaran merupakan inti dari seluruh aktivitas bisnis, karena pemasaran merupakan penghubung antara perusahaan dan konsumen
Promosi merupakan salah satu variabel dari bauran pemasaran yang sangat penting, yang dilaksanakan oleh perusahaan, dalam memasarkan produk atau jasanya. Tanpa promosi keberadaan produk kurang mendapat perhatian dari konsumen atau bahkan konsumen tidak tahu sama sekali mengenai produk tersebut.
Pada umumnya perusahaan akan selalu berusaha untuk tetap berkembang serta mampu bersaing untuk mencapai tujuan perusahaan. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai diperlukan strategi promosi yang efektif. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan tentu saja memerlukan anggaran yang cukup memadai agar tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan penjualan dapat tercapai. Sasaran promosi dapat tercapai apabila perusahaan menganggarkan biaya promosi yang memadai, dan dengan adanya biaya promosi yang memadai diharapkan dapat membantu perusahaan dalam memasarkan produknya.
Berdasarkan gambaran umum permasalahan di atas, penulis tertarik untuk membahas masalah biaya promosi yang dikaitan dengan penjualan dengan mengambil judul penelitian “Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan Genteng Pada PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi Cirebon Cabang Sukabumi”


1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis dalam hal ini mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah Biaya Promosi pada PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi Cirebon Cabang Sukabumi
2. Bagaimanakah Volume Penjualan Genteng pada PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi Cirebon Cabang Sukabumi
3. Bagaimanakah Pengaruh Biaya Promosi terhadap Volume Penjualan Genteng pada PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi Cirebon Cabang Sukabumi

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang dipaparkan di atas, maksud dari penelitian yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui pengaruh Biaya Promosi dalam meningkatkan penjualan Genteng pada PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi Cirebon Cabang Sukabumi
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan melakukan kegiatan promosi terhadap produk yang dipasarkannya serta Biaya Promosi yang telah dianggarkan oleh PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi Cirebon Cabang Sukabumi
2. Untuk mengetahui Volume Penjualan Genteng pada PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi Cirebon Cabang Sukabumi
3. Untuk mengetahui Pengaruh Biaya Promosi terhadap Volume Penjualan Genteng pada PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi Cirebon Cabang Sukabumi

1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, diharapkan akan bermanfaat bagi penulis dan perusahaan selaku obyek penelitian. Adapun kegunaan penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis, diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan ilmiah dan pengalaman, terutama dalam mengaplikasikan teori yang diterima di perguruan tinggi dengan praktek yang ada di Perusahaan.
2. Manfaat Praktis, sebagai masukan bagi perusahaan mengenai pengaruh Biaya Promosi dalam meningkatkan penjualan genteng pada PT. Genteng Maher Perdana Jatiwangi Cirebon Cabang Sukabumi

Senin, 10 Januari 2011

Jadwal Kuliah (2EA11) - UAS PTA 2010

Hari Tanggal Mata Kuliah Waktu Ruang
Kamis 13/01/11 Teori Ekonomi 1 3 J1108
Kamis 13/01/11 Teori Ekonomi 1 3 J1109
Senin 17/01/11 Dasar Manajemen Keuangan 4 J1412
Senin 17/01/11 Dasar Manajemen Keuangan 4 J1415
Kamis 20/01/11 Manajemen Sumber Daya Alam 4 J1108
Kamis 20/01/11 Manajemen Sumber Daya Alam 4 J1109
Selasa 25/01/11 Komputerisasi Akuntansi Keuangan ** 2 J1503
Selasa 25/01/11 Komputerisasi Akuntansi Keuangan ** 2 J1504